Cara Budidaya Tanaman/Tumbuhan Sarang Semut - Tumbuhan sarang semut dapat melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan banyak buah beri. Buah beri tersebut berwarna merah atau orange ketika masak. Dalam setiap bulan beri umumnya terdapat dua biji. Apabila biji ini berada pada tempat yang sesuai, maka ia akan cepat berkecambah, misalnya saja apabila ia berada pada dalam pot yang memiliki media sabut kelapa lembab. Biji-biji tersebut harus tersemai dalam bentuk biji segar. Biji yang tua dan kering tidak akan berkecambah.
Ketika biji berkecambah, batang bagian bawah atau yang disebut dengan hipokotil akan membengkak dengan cepat. Tanaman mulai membentuk lubang-lubang dalam batang yang membengkak tersebut ketikaberumur beberapa bulan. Dalam memelihara kecambah, kecukupan cahaya sangatlah penting diperhatikan, karena kekurangan cahaya akan menyebabkan tumbuhan memanjang dan bagian umbinya menciut. Pencahayaan yang kurang juga dapat menyebabkan pembentukan daun yang lebih banyak. Kini sarang semut sudah dapat diperbanyak dengan menggunakan teknik kultur jaringan. Dengan teknik ini hasil yang didapat jauh lebih baik.
Tumbuhan sarang semut merupakan tumbuhan sukulen, yaitu tanaman yang dapat menyimpan air dalam jaringan dan secara morfologi terlihat berdaging (seperti kaktus dan lidah buaya) sehingga tanaman ini toleran terhadap kekeringan. Oleh karenya tanaman ini tidak perlu disiram setiap hari, cukup setiap malam atau dua hari sekali dan harus dipastikan bahwa ketika hendak menyiram kembali tanaman benar-benar berada dalam keadaan kering. Bila terlalu sering disiram dan basah maka tanaman ini akan mengalami kebusukan jaringan yang dapat mengakibatkan kematian tanaman.
Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali. Terutama menggunakan pupuk organic seperti kompos. Bila terlalu banyak dan sering akan menyebabkan tanaman mati. Pada habitat yang sebenarnya, yaitu habitat liar, tanaman ini memperoleh pupuk dari debris atau sampah dari semut yang menghuninya.
Tumbuhan sarang semut merupakan tumbuhan sukulen, yaitu tanaman yang dapat menyimpan air dalam jaringan dan secara morfologi terlihat berdaging (seperti kaktus dan lidah buaya) sehingga tanaman ini toleran terhadap kekeringan. Oleh karenya tanaman ini tidak perlu disiram setiap hari, cukup setiap malam atau dua hari sekali dan harus dipastikan bahwa ketika hendak menyiram kembali tanaman benar-benar berada dalam keadaan kering. Bila terlalu sering disiram dan basah maka tanaman ini akan mengalami kebusukan jaringan yang dapat mengakibatkan kematian tanaman.
Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali. Terutama menggunakan pupuk organic seperti kompos. Bila terlalu banyak dan sering akan menyebabkan tanaman mati. Pada habitat yang sebenarnya, yaitu habitat liar, tanaman ini memperoleh pupuk dari debris atau sampah dari semut yang menghuninya.
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Sarang Semut"
Posting Komentar